Laman

Jumat, 30 Maret 2012

350 mika Browkus cokelat keju




wedding cake for juni n faiq

wedding anniversary cake for sandy n lita

cupcake set

cup cake

cup cake

edible cake for rafael b'day

cake hantaran




b'day cake for sandy

b'day cake for martha



puding blackforest for pipi rony

pink puding blackforest


puding blackforest with fruity topping

puding blackforest for iyut

pudding blackforest with edible

Kamis, 29 Maret 2012

Big Order Pertamaku, 350 Mika Browkus

Halo temans,
Aku mo berbagi cerita lagi neh, moga aja bermanfaat ya

Ceritanya nih, tgl 23 Maret kemaren, aku dapat lemparan order 350 mika browkus dari mbak Rina ‘Salma Cake’. Sebelumnya ga pernah kebayang aku bakal dapet big order dan membuat 350 mika browkus. Tapi demi rasa penasaran dan keinginan untuk mengumpulkan pundi-pundi receh, akhirnya aku beranikan diri untuk menerima orderan ini, meskipun dengan perasan dag dig dug,hehehehe………

Sebulan sebelum hari H, si ibu pemesan dan suaminya datang ke rumah, setelah sempat mengobrol dan diskusi akhirnya deal. Awalnya pesan 300 mika browkus dan bilang kalau kemungkinan akan tambah orderan. 10 hari sebelum hari H, ternyata tambah 50 mika, jadi total orderan 350 mika browkus. Pembayaran sudah dilunasi pada waktu itu juga. Browkus minta di antar ke rumah Ibu pemesan tgl 23 Maret jam 2 siang. Kebetulan tgl 23 Maret adalah hari libur, jadi aku bisa mengantar langsung ke rumah Ibu pemesan.

Setelah menerima orderan, aku sempat bingung dan ragu, karena sebelumnya belum pernah membuat browkus sebanyak itu. Paling banyak aku pernah membuat 170 mika browkus, itupun butuh waktu 2 hari untuk membuatnya karena aku hanya menggunakan 2 buah hand mixer. Perhitunganku, kalo bikin 350 mika brownies, dengan 2 buah hand mixer yang aku punya, berarti aku butuh waktu 4 hari hanya unutk membuat browkus, belum lagi persiapan packing dan finishingnya, bisa-bisa 5 hari baru selesai. Waduhhh……sempat bingung dan panik juga, karena nggak mungkin aku memberikan browkus yg udah 5 hari ke customer, apalagi daya tahan browkus kan maksimal hanya 5 harian. Akhirnya aku mulai bertanya kesana kemari, (beruntung banget punya banyak teman bakul kue), mbak Rina, mbak Fifi dan mbak Yunik adalah teman2 yang sering aku recokin dengan pdrtanyaanku,hehehehe….makasih banyak share ilmunya ya mbak2ku yg cantik n baik hati, jangan bosan-bosan dengan pertanyaanku,hehehehehe……..

Atas saran dari mbak Rina dan semedi 3 hari 3 malam (heheheh….bercanda) akhirnya aku beli mixer dg power yg lumayan utk membuat browkus dalam jumlah banyak dan menghemat waktu. Padahal targetku tahun ini aku mau beli oven gas, ealah…… ternyata meleset dan aku malah beli mixer yg harganya lumayan menguras kantong tapi demi big order pertamaku, ga apa-apalah, itung2 juga untuk investasi.

Sesuai saran dari mbak2ku, akhirnya H-14 aku mulai belanja bahan baku dan semua pernak-perniknya, aku mulai menghias mika packing dengan pita emas dan stiker logoku. H-6, aku mulai menimbang bahan sesuai resep. Karena akan membuat 350 mika browkus, maka aku harus membuat 60 resep browkus, jadinya 360 mika, sengaja aku bikin lebih untuk berjaga-jaga kalau ada browkus yg rusak atau gagal. Oh iya, sebelum menerima orderan ini, terlebih dulu aku berunding dengan orang rumah (bapak n ibu) dan Alhamdulillah mereka mendukung bahkan mau membantu dalam proses produksinya, karena dari pagi sampai sore aku kerja, jadi aku bisa bantu setelah pulang kerja. Tapi sebelumnya sudah aku persiapkan dengan matang semua bahan dan kebutuhan pendukung lainnya. Termasuk aku membeli klakat baru dan loyang brownies lebih banyak, karena di rumah aku hanya punya 4 buah loyang brownies;).

Dengan perasaan was-was dan dag dig dug, aku mulai mengatur jadwal pembuatan browkus, sambil tak henti-henti memohon pada Allah agar dimudahkan dan dilancarkan hingga aku bisa menyelesaikan orderanku tepat waktu. Proses pembuatan brownies mulai dilakukan hari Rabu siang jam 13.00, bapak kebagian tugas mixer adonan telur, gula dan SP, lalu ibu yang mencampur tepung dan minyak serta mengukus adonan. Proses hari pertama selesai jam 22.00 dan menghasilkan 80 mika brownies. Hari kamis pagi jam 06.00 proses membuat brownies di lanjut lagi, kali ini ada budheku yang juga ikut membantu, jadi ada 3 orang di dapur yang membuat brownies. Alhamdulillah 60 resep browkus bisa selesai tepat jam 22.00 malam. Benar-benar ga kebayang, ternyata 350 mika brownies bisa selesai ga sampai 2 hari, mixer baruku ternyata sangat membantu, juga pertolongan Allah yang memberiku kemudahan dan kelancaran. Jumat pagi, aku mulai finishing dan packing, kali ini aku full terjun langsung, dan di Bantu adik2ku yang lagi libur sekolah, ada yang kebagian tugas mengoles buttercream, memberi potongan cherry merah, menaburi cokelat serut dan keju parut, menutp mika dan memasukkan ke dalam kardus besar. Alhamdulillah jam 12.00 proses finishing dan packing sudah selesai, lega rasanya bisa menyelesaikan orderan tepat waktu, tinggal menunggu mobil angkot sodaraku untuk mengantar browkus ke rumah customer. Karena aku belum punya mobil, jadi aku meminta bantuan sodara yg jadi sopir angkot untuk mengantar browkus;). Jam 13.00 mobil angkot sudah datang dan browkus siap diantar ke rumah customer.

Syukur Alhamdulillah tak henti-hentinya aku ucapkan pada Allah yang sudah memberiku kemudahan dan kelancaran sehingga aku bisa menyelesaikan big order pertamaku tepat waktu. Semoga big order selanjutnya segera menyusul, amien………….

Kamis, 15 Maret 2012

Customerku Membohongiku

Sebagai bakul pemula, aku ingin berbagi cerita tentang pangalamanku ketika menerima orderan cake ultah.

Ceritanya aku alami pada September 2011, ketika ada seorang kawan lama yang tiba-tiba sms dan bilang kalo mau pesen cake ultah untuk anaknya. Temenku minta round cake dengan ukuran paling besar (d.30cm) dan base cakenya brownies kukus cokelat. Dia juga minta di dekor pake pagar cokelat pink dan pita ungu, untuk edible foto, dia sendiri yang akan pesan ke salah satu teman yang punya usaha edible printing (kebetulan aku juga bermitra dengan teman yangg punya usaha edible printing). Selain permintaan tersebut, dia juga minta harga special karena teman lama, karena masih pemula dan aku anggap itung-itung promosi, akhirnya aku kasih discount. Ok, setelah terjadi komunikasi akhirnya deal untuk order cake ultah yg akan di ambil 1 minggu kemudian. Tapi, entah kenapa di hatiku ada sedikit keraguan tentang orderan kali ini, tapi aku berusaha untuk tetap positif thinking dan berusaha memberikan pelayanan yang baik kepada customer. Karena merasa customer adalah teman lama dan aku juga masih sangat pemula jadi bakul kue, aku tidak meminta DP sebagai tanda jadi, karena aku percaya pada temanku itu.

H-4 aku mulai belanja dan menyiapkan bahan. H-3, cokelat pagar udah di bikin, pita ungu udah di beli, dus cake juga udah di rangkai, bahan-bahan pun udah siap, aku juga masih komunikasi dan smsan tentang orderan cake tersebut, katanya dia sudah pesan ediblenya dan akan diantar ke rumah pada H-1. H-2 kami pun masih komunikasi dan smsan tentang kepastian orderan cake tersebut, dia juga tanya alamat lengkap rumahku karena aku tidak bisa mengantar cakenya sesuai permintaan. Rencanaku base cake brownies kukus cokelat aku bikin H-1 malam dan keesokan paginya setelah subuh baru aku dekor.

H-1 siang, karena posisi masih di kantor, aku telepon ke rumah untuk menanyakan apakah edible foto pesenan temanku udah diantar, dan ternyata belum di antar. Pikiranku mulai tidak tenang, tapi aku tetap berusaha untuk positif thinking, mungkin nanti sore ediblenya di antar. Karena mulai resah dan tidak tenang, aku pun sms temanku untuk menanyakan sekali lagi tentang kepastian orderan cake ultah untuk anaknya, tapi tidak ada balasan. Sore sekitar jam 3, aku kembali sms temanku dan lagi-lagi tidak ada balasan. Aku jadi semakin panik, dan setelah pulang kantor, aku telepon temanku dan tidak di jawab, berulang kali aku telepon dan tetap tidak di jawab. Karena teleponku tidak di jawab, aku sms sekali lagi dan hasilnya tetap sama, smsku ga di balas dan teleponku tidak di jawab. Aku pun mulai ragu untuk membuat base cakenya, karena tidak ada kepastian dari temenku, meskipun sebelumnya sudah ada kesepakatan. Aku tunggu sampai jam 18.30 WIB juga tidak ada kabar. Lalu aku menghubungi temenku yg punya usaha edible printing dan menanyakan apakah temenku pesen edible. Jawaban temanku yg punya usaha edible printing itu sangatlah mengejutkan karena ternyata temanku tidak pesan edible, dia hanya tanya2 harga dan tidak pesan untuk hari H, seperti yang dia bilang padaku. Hhhuuuuuuuuuaaaaaaa…………pengen nangis guling2 rasanya, karena aku udah belanja dan menyiapkan segala bahan baku dan pernak-perniknya, ternyata temanku membohongiku. Untuk terakhir kalinya aku berusaha telepon untuk memastikan dan ternyata tetap tidak di jawab. Akhirnya aku putuskan untuk sms dia dan bilang kalo aku tidak akan membuatkan cake ultah untuk anaknya. Benar-benar pengen nangis rasanya dan sakit hati banget diperlakukan seperti itu oleh teman sendiri. Aku jadi ga habis piker, apa sebenarnya maksud dan tujuannya membohongiku seperti itu, kalo emang ga jadi order, harusnya kan dia bisa memberitahuku sebelumnya, jadi aku ga sakit hati seperti ini.

Sampai cerita ini aku tulis, temanku tidak pernah meminta maaf atau memberi penjelasan tentang kejadian itu. Aku berusaha mencari tahu apakah memang pada hari H anaknya ultah dan ternyata memang benar anaknya ultah. Aku pun sampai hari ini tidak pernah bertemu lagi dengan temanku itu dan dia pun tidak pernah menghubungiku. Aku berusaha untuk ikhlas dan sabar aja, karena aku percaya dan yakin dengan kuasa Allah SWT, jika kita berbuat baik pasti akan mendapat balasan baik, begitupun sebaliknya. Aku anggap kejadian ini adalah ujian pertamaku jadi bakul kue.

Di balik ikhlas dan sabarku, ternyata Allah memang Maha Kuasa, tidak sampai 1 minggu setelah kejadian itu, aku mendapat orderan edible cake dengan permintaan yang hampir sama dengan permintaan temanku, hanya beda di warna pita. Alhamdulillah……seperti mimpi rasanya, akhirnya bahan dan pernak-pernik yang sudah aku siapkan bisa terpakai. Terima kasih ya Allah, tidak henti-hentinya aku mengucap syukur pada Allah karena sudah memberiku rizki pengganti orderanku yang batal.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...