Laman

Kamis, 22 Desember 2011

Awal Mula Jadi Bakul Kue

1 maret 2011 adalah hari bersejarah buat aku, krn itu adalah hari pertama dimana aku menjadi seorang pengangguran setelah 3 tahun aku bekerja n akhirnya resign dari kantorku. Aku tak pernah berfikir utk mendapatkan lagi pekerjaan karena yg aku inginkan saat itu adalah aku bisa bekerja di rumah sesuai keinginanku. Aku tak mau lagi terlibat dg rutinitas pekerjaan kantor yg membuatku merasa tidak nyaman seperti dulu. Meskipun aku tahu sebenarnya keluargaku lebih menginginkan aku bekerja dan memiliki penghasilan tetap, tapi mereka juga tidak bisa memaksaku dan menghalangi keputusanku utk resign. Aku yakin, itu adalah keputusan terbaik yang sudah aku buat dan aku akan menerima segala resiko dan konsekuensi yang harus aku terima.

Sebelum benar-benar memutuskan resign, aku selalu memikirkan apa yang akan aku lakukan utk mengisi hari-hariku di rumah, sedangkan aku saat itu sudah malas dan tidak mau lagi mencari pekerjaan baru. Entah kenapa tiba-tiba terfikir olehku kalau aku akan jadi bakul kue saja. Ya……. Seorang bakul kue rumahan, profesi yang bagi kebanyakan orang mungkin tidak menjanjikan, tapi bagiku sungguh menyenangkan. Karena dg menjadi bakul kue, aku bisa leluasa berkreasi dan menyalurkan hobi plus dapat penghasilan pula. Menjadi bakul kue adalah mimpi yang belum terwujud buatku. Meski sebenarnya dunia baking bukan hal baru bagiku, karena ibuku sebenarnya juga seorang bakul kue. Sejak kecil aku sering melihat ibuku membuat kue dan sering pula aku membantu ibu membuat kue. Dari hasil jualan kue, ibu sudah banyak membantu bapak memenuhi kebutuhan hidup kami. Ibu adalah salah satu sumber inspirasiku dalam dunia baking.

Utk mendukung niatku jadi bakul kue, aku bergabung dg komunitas baking di facebook yg namanya LBT (Let’s get Baking Together). LBT adalah komunitas baking yg beranggotakan para pecinta baking. LBT didirikan pada 11 Januari 2011 oleh 5 orang perempuan yg sama-sama menyukai dunia baking. mbak Ricke Indriani, mbak Vivi Nowotny, mbak Dida Rachmadiah, mbak Diah Raki dan mbak Yunita Amaliawati (yg digantikan oleh mbak Maulina Nuryani). Berkat mereka aku jadi belajar banyak hal tentang dunia baking. Mulai dari pengenalan bahan kue dan alat baking, berbagi resep, teknik membuat cake, dan masih banyak lagi ilmu baking yg aku dapatkan. Berkat LBT juga aku juga mengenal dan punya teman baru dari berbagai penjuru daerah.

Order pertama setelah ‘nekat’ jadi bakul kue, aku terima dari kantor tempat aku bekerja sebelumnya. Orderan snack box utk acara meeting di kantor. Alhamdulillah, ternyata Allah memberiku jalan utk mendapatkan rizki yang halal n barokah. Dengan modal nekat n yakin pasti bisa, aku mulai menerima orderan snack box. Untuk pertama kalinya aku benar-benar bikin kue sendiri n Alhamdulillah kue-kue buatanku ternyata cocok dg selera customerku n berbuah repeat order. Aku sangat menikmati peran baruku sebagai bakul kue, dan Alhamdulillah keluarga akhirnya jg mendukung keputusanku dan mau membantu ketika aku mendapat orderan. Akhirnya aku bisa bikin bermacam-macam kue utk isian snack box seperti, kue pukis, Lumpur, brownies kukus cokelat, brownies kukus pandan keju, sus vanilla, martabak telur, risoles, dll. Utk kue tertentu seperti lemper ayam dan roti goreng isi ragout, aku di bantu ibu. Adik sepupuku juga kebagian tugas jadi asisten cilik, mereka membantuku melipat dus kue, mengayak tepung, mencetak adonan, dan memasukkan kue ke dus. Ternyata menjadi bakul kue sungguh menyenangkan, capek n lelah yg aku rasakan tak lagi terasa ketika aku tau customerku puas dg kue-kue hasil buatanku dan aku menerima uang dari hasil*jerih payahku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...